Jumat, 27 Januari 2017

Macam-macam tanaman obat

Pada kesempatan kali ini akan membahas tanaman obat dan khasiatnya. Seperti sudah diketahui sebelumnya bahwa Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang memiliki beragam tumbuhan. Termasuk juga tanaman rempah-rempah yang menjadi ciri khas negara agraris ini. Sejak zaman dahulu banyak jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit luar maupun dalam.
Saat ini semakin sedikit orang yang menggunakan tanaman obat untuk mengobati penyakitnya. Mereka lebih memilih berobat dengan obat modern yang mengandung zat kimia, bahkan ada yang berobat sampai ke luar negeri. Padahal bila mengkonsumsi obat dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit lain. Apalagi biasa pengobatan saat ini semakin mahal, oleh karena itu obat-obatan dari tanaman tradisional ini meungkin bisa dijadikan alternatif untuk mengobati penyakit Anda,

Jenis-jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya

Tanaman Obat dan Khasiatnya
Tanaman Obat dan Khasiatnya – pixabay.com
Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah. Masing-masing daerah mempunyai resep tersendiri dalam mengolah tanaman herbal menjadi obat. Tapi dengan kembali menggunakan obat alami tentu akan meminimalisir efek samping dari obat yang digunakan. Selain itu, dengan mengetahui berbagai tanaman obat yang berkhasiat mengobati penyakit akan menghilangkan ketergantungan Anda pada obat-obatan kimia. Di bawah ini ada beberapa tanaman obat dan khasiat yang dimiliki untuk mengobati penyakit.

Belimbing Wuluh

belimbing wuluh
belimbing wuluh – mimbaruntan.com
Jangan bayangkan belimbing ini mempunyai bentuk seperti belimbing pada umumnya. Belimbing wuluh yang dikenal juga dengan sebutan belimbing sayur karena sering digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan rasa asam yang kuat.
Fungsi lain dari belimbing wuluh selain sebagai bumbu masakan adalah untuk obat tradisonal. Mulai dari buah, batang, daun dan bungannya bisa digunakan sebagai obat. Belimbing wuluh bermanfaat untuk mengobati gusi berdarah, obat rematik, obat godongan, obat sariawan, obat pegel linu serta bisa digunakan sebagai obat sakit gigi.

Temu Lawak

Tanaman Obat Temu Lawak
Tanaman Obat Temu Lawak – apotik-umy.blogspot.com
Temulawak merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang memiliki beragam khasiat untuk kesehatan. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah bagia akar atau sering jug disebut dengan rimpang. Bagian inilah yang sering diolah untuk dijadikan sebagai obat berbagai penyakit.
Khasiat dari tanaman temulawak adalah untuk mengatasi gangguan ginjal, melancarkan pencernaan, menyehatkan jantung, dan menjaga kesehatan hati. Sebenarnya masih banyak jenis penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan tanaman obat ini. Apalagi bila penggunaannya dikombinasikan dengan tanaman obat lain, tentu khasiatnya akan semakin terasa.

Lidah Buaya

Manfaat Tanaman Lidah Buaya
Manfaat Tanaman Lidah Buaya – viva.co.id
Tanaman obat yang memiliki beragam khasiat selanjutnya adalah lidah buaya. Yups, boleh dibilang kalau lidah buaya sebagai tanaman sejuta manfaat karena banyak sekali khasiat dari tanaman ini. Selain fungsi utamanya untuk kesehatan rambut, menghilangkan jerawat, dan kecantikan tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengoati berbagai penyakit.
Sebagai tanaman obat lidah buaya berkhasiat untuk mengobati penyakit serangan jantung, diabetes, radang tenggorokan, sembelit, dan masih banyak jenis penyakit lain yang bisa diobati dengan tanaman ini. Jadi pastikan dipekarangan rumah Anda ada tanaman obat yang satu ini ya.

Tanaman Obat Kumis Kucing

Tanaman Obat Kumis Kucing
Tanaman Obat Kumis Kucing – wikipedia.org
Kumis kucing sudah tidak saing lagi di Indonesia. Tanaman yang mempunyai nama latin Orthosiphon aristatus ini sudah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman ini bisa dijadikan bahan untuk membuat ramuan herbal dengan racikan dan takaran tertentu sehingga menjadi obat yang sangat ampuh.
Manfaat dari tanaman ini yang paling terkenal adalah sebagai obat kencing batu. Tanaman ini akan meluruhkan kencing batu sehingga bisa melancarkan saluran kemih. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat untuk mengobati rematik, asam urat, batuk, masuk angin, diabetes, dan hipertensi.

Keji Beling dan Khasiatnya

Tanaman Obat Keji Beling
Tanaman Obat Keji Beling – jamunusantara.com
Tanaman keji beling sangat terkenal di kalangan ahli herbal. Tanaman yang bayak tumbuhh di pekarangan rumah ini memiliki beragam manfaat, apalagi bagian-bagian tanaman ini hampir semua bisa dimanfaatkan. Daun keji beling banyak mengandung zat penting seperti fosfor, natrium, kalsium dan kalium. Bagian akarnya banyak mengandung polifenol dan flavonoid sedangkan bagian batang mengandung saponin dan tanin.
Manfaat tanaman keji beling bisa digunakan sebagai obat batu ginjal, diare, menurunkan kolestrol, liver, maag, dan mengobati kencing manis. Salah satu keuntungan mengetahui tanaman obat dan khasiatnya akan mempermudah Anda dalam memilih obat dari penyakit yang diderita.

Daun Jarak

Khasiat dari Daun Jarak
Khasiat dari Daun Jarak – pixabay.com
Sejak zaman dahulu daun jarak sudah digunakan sebagai obat herbal. Tidak heran bila tanaman ini dimasukan dalam jenis tanaman apotik hidup. Daun, buah, bahkan biji jarak dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit. Tidak heran dahulu para penjajah berebut tanaman ini untuk dibawa ke negara meraka.
Daun jarak memiliki khasiat untuk mengobati penyakit gatal-gatal, luka berdarah, jamur pada kulit, rematik, dan bengkak karena luka. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati perut kembung pada anak. Sungguh luar biasa tanaman obat dan khasiatnya bisa dijadikan obat alternatif.

Daun Beluntas

Tanaman Obat dan Khasiat Daun Beluntas
Tanaman Obat dan Khasiat Daun Beluntas – loexie.wordpress.com
Tanaman obat yang satu ini memang sudah dikenal oleh banyak orang, tetapi hanya sedikit yang mengetahui manfaat dari tanaman beluntas. Sifat tanaman yang mempunyai banyak cabang dan daun ini sering dijadikan sebagai pagar taman yang indah.
Daun beluntas ini bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal yang ampuh untuk mengatasi bau badan, pegel linu, menghilangkan bau mulut, mengobati keputihan, mengobati rematik, perut kembung, dan mengilangkan nyeri pinggang. Hem,, banyak juga ya manfaat tanaman satu ini.

Tanaman Obat Sambiloto dan Khasiatnya

Tanaman Sambiloto
Tanaman Sambiloto – peterparkerblog.com
Sambiloto merupakan tanaman herbal yang sudah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbegai penyakit. Tanaman yang memiliki nama latin Green chiretta berasal dari negara India dan Srilangka. Saat ini tanaman ini tumbuh subur di berbagai daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan beberapa negara di Benua Amerika.
Daun sambiloto bisa digunakan sebagai obat untuk menurunkan panas badan, memperlancar air seni, obat sakit perut, dan untuk mengobati kencing manis. Dalam sebuah penelitian air hasil rebusan daun sambiloto bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.

Daun Dewa

Daun Dewa sebagai Tanaman Obat
Daun Dewa sebagai Tanaman Obat – bintang.com
Pernahkah Anda mendengar tanaman daun dewa? Bukan daun khusus untu dewa ya, tapi daun dewa adalah salah satu tanaman apotik hidup yang banyak digunakan untuk obat herbal. Jenis tanaman ini biasanya tumbuh subur pada daerah yang memiliki ketinggian 200-800 di atas permukaan laut. Masyarakat di Jawa menamai tanaman ini dengan sebutan daun sabung nyowo (daun penyambung nyawa).
Daun sambung nyowo, yups seperti nama yang diberikan tanaman ini memang memiliki beragam manfaat salah satunya mengobati penyakit kronis. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan daun ini adalah kanker, tekanan darah tinggi, wasir, diabetes militus, dan pendarahan. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati luka memar, pembersih racun, serta berbagai manfaat lainnya.

Daun Cincau

Manfaat Daun Cincau
Manfaat Daun Cincau – manfaatdaunsirsaksehat.blogspot.com
Daftar tanaman obat dan khasiatnya yang terakhir adalah daun cincau. Tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman ini bukan? Ya, tanaman yang sering diolah menjadi cendol ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Daun cincau pada umunya ada 2 jenis yakni yang berwarna hijau dan hitam, keduanya memiliki rasa yang sama-sama lezat.
Manfaat dari tanaman obat yang satu ini adalah sebagai obat demam, obat diabetes militus, radang lambung, dan mengobati sakit types. Sungguh luar biasanya bukan? Mungkin inilah tanaman obat yang memiliki rasa yang lezat, hehehe.

Tanaman Obat Ajeran

Tanaman Obat Daun Ajeran
Tanaman Ajeran – flickriver.com
Mungkin Anda tidak terlalu asing dengan tanaman obat ini, karena memang tanaman mudah ditemukan. Tapi mungkin Anda juga tidak akan menyangka bahwa tanaman ajeran bisa digunakan sebagai obat. Ya, hal itu karena tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di sekitar kebun dan pagar.
Ajeran mempunyai nama latin Bidens pilosa L masih satu kerabat dengan tanaman jenis  Labiatae. Di setiap daerah tanaman ini mempunyai nama yang berbeda-beda, di Jawa dikenal dengan nama ketul, Sunda : Ajeran Malaysia : Kancing Baju dll.
Manfaat dari daun ajeran adalah untuk menurunkan demam dengan cara merebus dan meminum air rebusannya. Selain itu bisa juga digunakan untuk mencuci mata, caranya dengan merebusnya kemudian tunggu sampai air rebusan dingin baru digunakan untuk mencuci mata.

Apotik Hidup Akar Alang-alang

Tanaman Obat Daun Ajeran
Akar Alang-alang – tokopedia.com
Tanaman yang satu ini sudah tidak asing lagi karena sering digunakan sebagai salah satu bahan membuat obat tradisional. Tanaman ini sering menjadi gulma bagi tanaman pertanian. Oleh karena itulah banyak petani yang mencabutnya ataupun menghilangkannya dengan zat kimia.
Meski begitu akar alang-alang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan diantarnya adalah untuk obat panas dalam, mengatasi sakit ginjal, mengatasi mimisan, kencing batu, keputihan dan segudang manfaat lainnya. Anda juga bisa menggabungkan tanaman ini dengan tanaman obat lainnya sehingga menciptakan obat yang ampuh untuk menghilangkan penyakit.

Tanaman Obat Akar Wangi

Tanaman Obat Akar Wangi
Akar Wangi – jamuborobudur.com
Tanaman obat yang satu ini sudah terbukti bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Nama akar wangi diberikan karena akar tanaman ini biasa digunakan sebagai sumber wangi-wangian. Aroma wangi tersebut didapatkan dari zat atsiri yang terkandung di dalam akar tanaman ini.
Selain akarnya bagian batang dan daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan vetiveron, asam vetivena, vetiverol, dan vetiverol ester yang ada di dalam tanaman ini sangat baik untuk tubuh. Salah satu manfaat dari tanaman ini adalah untuk mengobati rematik, pegel linu, batu ginjal, panas demam, serta bisa digunakan untuk mengobati bau mulut dan bau badan.

Tanaman Obat Akar Manis

Tanaman Obat Akar Manis
Akar Manis – bahanalamiobat.com
Masih dari jenis tanaman akar, tanaman obat ini juga mempunyai banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Akar manis memiliki nama latin Glycyrrhiza Glabra L sudah banyak digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Saat ini untuk mendapatkan tanaman obat ini masih harus import dari luar negeri, karena di Indonesia belum ada yang membudidayakan tanaman obat ini. Dari hasil penelitian akar manis mengandung beberapa zat seperti Glikosida Likuiritin, Glisirhisin, Umbeliferona, Saponin, Glukosa, Asparagin, dan Glabrolida. Manfaat dari tanaman obat ini bisa mengobati penyakit tukak lambung, penyakit darah tinggi, dan penyakit batuk.

Tanaman Obat Alpukat

Tanaman Obat Alpukat
Alpukat – pixabay.com
Kalau tanaman ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi kan? Ya, buah alpukat bisa dibilang sebagai buah dengan sejuta manfaat. Buah ini sering digunakan untuk masker kecantikan dan juga bahan obat.Selain sebagai obat, alpukat juga sering dibuat minuman jus dengan rasa yang sangat lezat.
Manfaat dari alpukat diantaranya adalah untuk mengobati penyakit diambetes, pencegahan penyakit kanker, menurunkan kolestrol, kesehatan jantung, mngobati sakit maag dan juga sebagai minuman kesehatan yang mengandung berbagai vitamin.

Tanaman Obat Daun Adas

Tanaman Obat Daun Adas
Tanaman Obat Daun Adas – carasehat.co.id
Untuk masyarakat Jawa khususnya daerah Jogja tentu sudah tidak asing lagi dengan daun adas. Masyakat yang tinggal di daerah tersebut sering menanam daun adas di halaman atau belakang rumah sebagai tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA.
Selain sebagai tanaman obat, daun adas juga sering digunakan sebagai rempah untuk bumbu masakan. Daun adas mengandung banyak sekali nutrisi yang baik untuk tubuh diantaranya Vitamin C, Vitamin B6, Vitamin E, Anisaldehida dan masih banyak lagi yang lainnya.
Manfaatnya untuk kesehatan bisa digunakan untuk mengobati anemia, mengatasi sembelit,mengobati sakit jantung, mencegah kanker, mengobati diare, melancarkan haid, mengobati sakit mata, obat sesak nafas dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Adem Ati

Tanaman Obat Adem Ati
Adem Ati – tanamanalam.blogspot.com
Tanaman obat mempunyai nama lati Simplisia Litseae glutinosae Radix. Tanaman ini berupa tanaman pohon yang bisa tumbuh hingga ketinggian 10 meter. Tidak hanya daunnya, kulit serta akar tanaman ini juga bisa digunakan sebagai bahan membuat obat.
Tanaman ini mengandung berbagai zat seperti Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri. Manfaat dari adem ati adalah untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya adalah kencing manis, radang usus, luka berdarah dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Daun Pegagan

Tanaman Obat Daun Pegagan
Daun Pegagan – sitkes.com
Manfaat dari daun pegagan belum banyak yang mengetahuinya, tetapi daun ini sudah banyak digunakan sebagai obat di berbagai dunia. Tanaman ini banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara dan Afrika, habitat hidupnya biasa di tepi sungai yang tenang.
Daun dan batang merupakan salah satu bagian yang digunakan sebagai obat. Manfaat yang bisa didapatkan dari tanaman obat ini adalah untuk menyembuhkan luka luar, mengurangi kecemasan, sebagai antioksidan, untuk bahan obat tradisional dan kontenporer.

Tanaman Obat Daun Tempuyung

Tanaman Obat Daun Tempuyung
Daun Tempuyung – faktaherbal.com
Daun Tempuyung merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh di alam liar. Tanaman ini biasa tumbuh di daerah yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tidak hanya digunakan sebagai obat tradisional, daun tempuyung kini juga banyak di ekstrak untuk dijadikan obat modern.
Bagian paling berkhasiat pada tempuyung adalah daunnya. Daun tempuyung rasanya pahit, tapi bersifat mendinginkan. Manfaat dari tanaman obat keluarga ini memiliki banyak sekali manfaat diantarnya untuk mengobati bisul, kencing batu, darah tinggi, obesitas, radang payudarah, wasir, darah tinggi, dan asam urat.

Tanaman Obat Daun Andong

Tanaman Obat Daun Andong Merah
Daun Andong Merah – tanobat.com
Daun andong mempunyai ciri daun lebar dengan carka warna merah kehitaman.  Tanaman ini mempunyai bentuk daun yang indah tidak heran banyak digunakan sebagai tanaman hias daun. Tidak hanya mempunyai bentuk daun yang indah, ternyata tanaman ini juga memilili beragam manfaat untuk kesehatan.
Manfaat tanaman obat daun andong diantaranya adalah sebagai obat batuk berdarah, urine berdarah, haid terlalu banyak, obat diare atau disentri, mengatasi wasir, obat luka akibat sengatan binatang berbisa, mengobati radang gusi.

Tanaman Obat Tradisional Ciplukan

Tanaman Obat Ciplukan
Ciplukan – newshub.id
Bagi anak yang lahir di tahun 90-an pasti tidak asing dengan buah ciplukan. Yups, buah yang satu ini merupakan buah yang tumbuh liar dan bisa didapatkan secara gratis. Buah dengan nama latin Physalis angulata bisa dengan mudah didapatkan di persawaan atau ladang.
Dewasa ini ternyata buah ini terkanal dengan manfaatnya yang baik untuk kesehatan. Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan buah ini dijual dengan harga 500k/kg. Buah ini ternyata mempunyai khasiat untuk obat untuk penyakit asma, sakit tenggorokan, mengobati kencing manis, kanker payudara, sakit paru-paru dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Bunga Kenop

Tanaman Obat Bunga Kenop
Bunga Kenop – bibitbunga.com
Bunga kenop sejatinya bukan bunga asli Indonesia, bunga ini berasal dari Amerika dan Asia. Awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman hias bunga untuk mempercantik taman depan rumah.  Dengan daun berwarna hijau cerah dan bunga kecil dengan warna ungu membuat bunga ini digandrungi banyak orang.
Selain sebagai tanaman hias, bunga kenop juga termasuk dalam tanaman obat tradisional. Khasiat dari obat tradisional ini berguna mengobati asma, radang mata, batuk, mimpu buruk; sakit panas, sakit kepala, dan disentri.

Tanaman Obat Cepaka Putih

Tanaman Obat Cempaka Putih
Cempaka Putih – bibitbunga.com
Cempaka putih atau biasa juga disebut dengan kantil merupakan bunga yang mempunyai aroma sangat harum. Bunga yang mempunyai nama latin Michelia alba ini merupakan bunga khas dari Jawa Tengah. Bunga ini juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat.
Tidak hanya itu tanama cepaka putih ini juga bisa digunakan sebagai tanaman obat yang alami. Salah satu khasiat dari tanaman obat ini adalah untuk mengatasi bau badan dan ketiak, mengobati masalah vertigo (kepala pusing), mengatasi sinusitis, mengobati perut kembung, mengobati batuk rejan, mengobati keputihan, dan batuk berdahak.

Tanaman Obat Brotowali

Tanaman Obat Brotawali
Brotawali – sitkes.com
Pasti sudah tahu kan berotowali? Yup, tanaman obat ini sudah sering digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa digunakan sebagai obat mulai dari daun, batang dan akarnya.
Tanaman ini terkenal dengan rasanya yang sangat pahit. Khasiat dari brotowali yakni bisa digunakan untuk mengobati rheumatik sendi, rheumatic arthritis, demam kuning, demam, malaria, kencing manis, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.

Daun Benalu

Tanaman Obat Daun Benalu
Daun Benalu – pondokibu.com
Benalu merupakan salah satu jenis tanaman parasit yang tumbuh menenpel pada tanaman lainnya. Jadi untuk menanamnya Anda tidak membutuhkan media tanam seperti tanah atau kompos, cukup tempelkan pada tanaman pohon maka benalu sudah bisa tumbuh.
Meski dikenal sebagai tanaman penganggu karena menyerap nutrisi dari tanaman lain, ternyata benalu mempunyai kandungan zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satunya bisa mengobati nyeri pinggang, kencing yang tidak lancar dan juga gangguan pada kelenjar prostat, tumor, amandel kanker, dan juga gangguan pada organ usus.

Tanaman Obat Daun Ceker Ayam

Tanaman Obat Daun Cakar Ayam
Daun Cakar Ayam – caratono.blogspot.com
Tanaman yang mempunyai nama latin Selaginella doederleinii Hieron ini biasanya tumbuh di daerah teduh dengan suhu dingin. Mungkin namanya sedikit asing tetapi sebenarnya tanaman ini banyak tumbuh di sekitar kebun dan pagar. Ceker ayam merupakan tanaman yang sejenis dengan paku-pakuan yang banyak tumbuh di sekitar kita.
Khasiat dari tanaman obat ini adalah untuk antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis), kanker paru, bronkhitis, tonsilis, batuk, bronkhitis, radang paru, infeksi saluran kencing, tulang patah, koreng, hepatitis, perut busung dan menghilangkan bengkak.

Tanaman Obat Daun Sisik Naga

Tanaman Obat Daun Sisik Naga
Daun Sisik Naga – kioasjamu.com
Tanaman sisik naga mempunyai nama ilmiah Drymoglossum piloselloides L. Tanaman ini hidup seperti benalu yakni menumpang pada tanaman lainnya, yang membedakannya tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya.
Habitat hidup tanaman ini biasanya di daerah lembab, hutan dan sekitar sawah. Bentuk daun kecil yang menyerupai sisik yang menempel pada kayu sehingga orang-orang menjulukinya sisik naga. Tanaman obat ini juga mempunyai manfaat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Jenis penyakit yang disembuhkan seperti keputihan (leukore), kanker payudara, perdarahan pada perempuan, rematik, perdarahan, mimisan, berak darah,  sakit perut, disentri, kencing nanah, dan TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening.

Tanaman Obat Patah Tulang

Tanaman Obat Patah Tulang
Tanaman Patah Tulang – pertanianku.com
Tanaman yang memiliki bentuk ranting tanpa daun ini sering digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan. Tetapi dibalik keunikan yang dimiliki tanaman patah tulang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan terutama obat tradisional.
Tanaman ini bisa digunakan untuk mengobati tulang patah, sakit gigi, kusta, wasir, tumor atau kanker, rhematik, sifilis, nyeri saraf dan juga penyakit kulit. Tetapi dalam penggunaanya sebaiknya bertanya pada ahli kesehatan karena getah tanaman ini mengandung racun.

Biji Mahoni

Tanaman Obat Biji Mahoni
Biji Mahoni – tradisioanal-obat.blogspot.com
Pohon mahoni banyak sekali tumbuh di derah Jawa. Ya, batang dari pohon ini banyak sekali dijadikan berbagai furniture. Tidak hanya batangnya yang bisa dimanfaatkan, biji dari tumbuhan ini juga sangat berguna untuk dijadikan obat.
Manfaat dari biji mahoni bisa dijadikan salah satu bahan pembuat obat. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan biji mahoni adalah rematik, kurang napsu makan, masuk angin, demam,  dan ekzema.

Tanaman Obat Daun Jinten

Tanaman Obat Daun Jinten
Daun Jinten – sinarharapan.co
Tanaman obat tradisional Indonesia yang terakhir adalah daun jinten. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman rerumputan yang banyak tumbuh liar di sawah atau kebun.
Daun jinten mempunyai banyak sekali manfaat untuk kesehatan, diantaranya untuk mengobati perut kembung, obat sakit kepala,  mengobati penyakit ayan, menyuburkan ASI, mengobati rematik, serta mengembalikan kekebalan tubuh.
Itulah 30 tanaman obat dan khasiatnya, semoga bisa menambah pengetahuan bagi Anda yang ingin menggunakan obat-obatan alami dan menghilangkan ketergantungan terhadap obat kimia. Ingin menggunakan tanaman untuk mengusir nyamuk? Baca 13 tanaman pengusir nyamuk yang aman untuk kesehatan.

Morfologi tumbuhan

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:


AKAR
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Sifat-sifat akar:
1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan:
1. memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tersebut dari dalam tanah.
3. mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4. kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Jenis akar
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Modifikasi akar
1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.
BATANG
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Morfologi
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi
* Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
* Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
* Tempat terjadinya transpirasi.
* Tempat terjadinya gutasi.
* Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Anatomi
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder penting:
BUNGA
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Morfologi bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
* Kelopak bunga atau calyx;
* Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
* Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
* Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: “rumah wanita”) berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
BUAH
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah dalam arti botani dan arti pertanian atau pangan
Arti botani
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas. Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.[1]
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, ‘biji’ (juga merupakan bulir!) jagung, ‘biji’ bunga-matahari, ‘biji’ lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah sejati.
Arti hortikultura atau pangan
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air dapat disebut buah.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti ‘buah’ jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet membungkuk), ‘buah’ nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nangka yang berwarna putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian ‘daging buah’ yang dimakan orang adalah tenda bunga), atau ‘buah’ nanas.
Pembentukan buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: ‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
* buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
* buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
* buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.
Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (‘biji’) bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
Buah keras (nux)
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah berbelah (schizocarpium)
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
Buah kendaga
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio), anggrek (Orchidaceae). ‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah polong
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis Cruciferae.
Buah berdaging
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:
Buah buni
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya adalah buni (Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), tomat (Lycopersicum) .
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
Buah delima
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).
Buah ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
* buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
* buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
* buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
* buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
* buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
* buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
* buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
* buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.[6]
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.
Buah tak berbiji
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal
Pemencaran biji
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.[9]
Pemencaran oleh binatang (zookori)
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.[4] Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.[10][11]
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan lain-lain.[4]
Pemencaran oleh angin (anemokori)
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang.[12] Tidak mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.[4]
Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki sayap atau alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini misalnya adalah biji bayur (Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.
Pemencaran oleh air (hidrokori)
Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya.[13] Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Pemencaran sendiri
Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai mekanisme pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada peristiwa higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di saat masak kehilangan kadar airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan. Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar ‘meletus’ di kala hari panas. Demikian pula berbagai macam polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya, bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.
BIJI
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).
UMBI
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
Organ penyimpan tidak harus berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan menyimpan cadangan energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami banyak modifikasi bentuk, sehingga tidak membentuk umbi. Tumbuhan memerlukan cadangan energi karena ia tidak bisa berpindah tempat untuk menemukan sumber energi baru atau untuk membantu reproduksi jenisnya
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
* Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
* Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.
* Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang dan geragih.
Tiga yang pertama disebut sebagai organ seksual karena mutlak diperlukan dalam reproduksi seksual.