Pada kesempatan kali ini akan membahas tanaman obat dan khasiatnya.
Seperti sudah diketahui sebelumnya bahwa Indonesia merupakan negara
dengan iklim tropis yang memiliki beragam tumbuhan. Termasuk juga
tanaman rempah-rempah yang menjadi ciri khas negara agraris ini. Sejak
zaman dahulu banyak jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati
penyakit luar maupun dalam.
Saat ini semakin sedikit orang yang
menggunakan tanaman obat untuk mengobati penyakitnya. Mereka lebih
memilih berobat dengan obat modern yang mengandung zat kimia, bahkan ada
yang berobat sampai ke luar negeri. Padahal bila mengkonsumsi obat
dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit lain. Apalagi biasa
pengobatan saat ini semakin mahal, oleh karena itu obat-obatan dari
tanaman tradisional ini meungkin bisa dijadikan alternatif untuk
mengobati penyakit Anda,
Jenis-jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya
Tanaman Obat dan Khasiatnya – pixabay.comDi
Indonesia sendiri banyak sekali jenis tanaman obat yang tersebar di
berbagai daerah. Masing-masing daerah mempunyai resep tersendiri dalam
mengolah tanaman herbal menjadi obat. Tapi dengan kembali menggunakan
obat alami tentu akan meminimalisir efek samping dari obat yang
digunakan. Selain itu, dengan mengetahui berbagai tanaman obat yang
berkhasiat mengobati penyakit akan menghilangkan ketergantungan Anda
pada obat-obatan kimia. Di bawah ini ada beberapa tanaman obat dan
khasiat yang dimiliki untuk mengobati penyakit.
Belimbing Wuluh
belimbing wuluh – mimbaruntan.comJangan
bayangkan belimbing ini mempunyai bentuk seperti belimbing pada
umumnya. Belimbing wuluh yang dikenal juga dengan sebutan belimbing
sayur karena sering digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan
rasa asam yang kuat.
Fungsi lain dari belimbing wuluh selain
sebagai bumbu masakan adalah untuk obat tradisonal. Mulai dari buah,
batang, daun dan bungannya bisa digunakan sebagai obat. Belimbing wuluh
bermanfaat untuk mengobati gusi berdarah, obat rematik, obat godongan,
obat sariawan, obat pegel linu serta bisa digunakan sebagai obat sakit
gigi.
Temu Lawak
Tanaman Obat Temu Lawak – apotik-umy.blogspot.comTemulawak
merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang memiliki beragam khasiat
untuk kesehatan. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah bagia akar atau
sering jug disebut dengan rimpang. Bagian inilah yang sering diolah
untuk dijadikan sebagai obat berbagai penyakit.
Khasiat dari
tanaman temulawak adalah untuk mengatasi gangguan ginjal, melancarkan
pencernaan, menyehatkan jantung, dan menjaga kesehatan hati. Sebenarnya
masih banyak jenis penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan tanaman
obat ini. Apalagi bila penggunaannya dikombinasikan dengan tanaman obat
lain, tentu khasiatnya akan semakin terasa.
Lidah Buaya
Manfaat Tanaman Lidah Buaya – viva.co.idTanaman
obat yang memiliki beragam khasiat selanjutnya adalah lidah buaya.
Yups, boleh dibilang kalau lidah buaya sebagai tanaman sejuta manfaat
karena banyak sekali khasiat dari tanaman ini. Selain fungsi utamanya
untuk kesehatan rambut, menghilangkan jerawat, dan kecantikan tanaman
ini juga bisa digunakan untuk mengoati berbagai penyakit.
Sebagai
tanaman obat lidah buaya berkhasiat untuk mengobati penyakit serangan
jantung, diabetes, radang tenggorokan, sembelit, dan masih banyak jenis
penyakit lain yang bisa diobati dengan tanaman ini. Jadi pastikan
dipekarangan rumah Anda ada tanaman obat yang satu ini ya.
Tanaman Obat Kumis Kucing
Tanaman Obat Kumis Kucing – wikipedia.orgKumis
kucing sudah tidak saing lagi di Indonesia. Tanaman yang mempunyai nama
latin Orthosiphon aristatus ini sudah lama dikenal sebagai tanaman obat
yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman ini bisa
dijadikan bahan untuk membuat ramuan herbal dengan racikan dan takaran
tertentu sehingga menjadi obat yang sangat ampuh.
Manfaat dari
tanaman ini yang paling terkenal adalah sebagai obat kencing batu.
Tanaman ini akan meluruhkan kencing batu sehingga bisa melancarkan
saluran kemih. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat untuk mengobati
rematik, asam urat, batuk, masuk angin, diabetes, dan hipertensi.
Keji Beling dan Khasiatnya
Tanaman Obat Keji Beling – jamunusantara.comTanaman
keji beling sangat terkenal di kalangan ahli herbal. Tanaman yang bayak
tumbuhh di pekarangan rumah ini memiliki beragam manfaat, apalagi
bagian-bagian tanaman ini hampir semua bisa dimanfaatkan. Daun keji
beling banyak mengandung zat penting seperti fosfor, natrium, kalsium
dan kalium. Bagian akarnya banyak mengandung polifenol dan flavonoid
sedangkan bagian batang mengandung saponin dan tanin.
Manfaat
tanaman keji beling bisa digunakan sebagai obat batu ginjal, diare,
menurunkan kolestrol, liver, maag, dan mengobati kencing manis. Salah
satu keuntungan mengetahui tanaman obat dan khasiatnya akan mempermudah
Anda dalam memilih obat dari penyakit yang diderita.
Daun Jarak
Khasiat dari Daun Jarak – pixabay.comSejak
zaman dahulu daun jarak sudah digunakan sebagai obat herbal. Tidak
heran bila tanaman ini dimasukan dalam jenis tanaman apotik hidup. Daun,
buah, bahkan biji jarak dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit.
Tidak heran dahulu para penjajah berebut tanaman ini untuk dibawa ke
negara meraka.
Daun jarak memiliki khasiat untuk mengobati
penyakit gatal-gatal, luka berdarah, jamur pada kulit, rematik, dan
bengkak karena luka. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk
mengobati perut kembung pada anak. Sungguh luar biasa tanaman obat dan
khasiatnya bisa dijadikan obat alternatif.
Daun Beluntas
Tanaman Obat dan Khasiat Daun Beluntas – loexie.wordpress.comTanaman
obat yang satu ini memang sudah dikenal oleh banyak orang, tetapi hanya
sedikit yang mengetahui manfaat dari tanaman beluntas. Sifat tanaman
yang mempunyai banyak cabang dan daun ini sering dijadikan sebagai pagar
taman yang indah.
Daun beluntas ini bisa dimanfaatkan sebagai
obat herbal yang ampuh untuk mengatasi bau badan, pegel linu,
menghilangkan bau mulut, mengobati keputihan, mengobati rematik, perut
kembung, dan mengilangkan nyeri pinggang. Hem,, banyak juga ya manfaat
tanaman satu ini.
Tanaman Obat Sambiloto dan Khasiatnya
Tanaman Sambiloto – peterparkerblog.comSambiloto
merupakan tanaman herbal yang sudah digunakan sejak dulu untuk
mengobati berbegai penyakit. Tanaman yang memiliki nama latin Green chiretta berasal
dari negara India dan Srilangka. Saat ini tanaman ini tumbuh subur di
berbagai daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan
beberapa negara di Benua Amerika.
Daun sambiloto bisa digunakan
sebagai obat untuk menurunkan panas badan, memperlancar air seni, obat
sakit perut, dan untuk mengobati kencing manis. Dalam sebuah penelitian
air hasil rebusan daun sambiloto bisa digunakan untuk menurunkan kadar
gula sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.
Daun Dewa
Daun Dewa sebagai Tanaman Obat – bintang.comPernahkah
Anda mendengar tanaman daun dewa? Bukan daun khusus untu dewa ya, tapi
daun dewa adalah salah satu tanaman apotik hidup yang banyak digunakan
untuk obat herbal. Jenis tanaman ini biasanya tumbuh subur pada daerah
yang memiliki ketinggian 200-800 di atas permukaan laut. Masyarakat di
Jawa menamai tanaman ini dengan sebutan daun sabung nyowo (daun
penyambung nyawa).
Daun sambung nyowo, yups seperti nama yang
diberikan tanaman ini memang memiliki beragam manfaat salah satunya
mengobati penyakit kronis. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan daun
ini adalah kanker, tekanan darah tinggi, wasir, diabetes militus, dan
pendarahan. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati
luka memar, pembersih racun, serta berbagai manfaat lainnya.
Daun Cincau
Manfaat Daun Cincau – manfaatdaunsirsaksehat.blogspot.comDaftar
tanaman obat dan khasiatnya yang terakhir adalah daun cincau. Tentu
Anda sudah tidak asing dengan tanaman ini bukan? Ya, tanaman yang sering
diolah menjadi cendol ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan
tubuh. Daun cincau pada umunya ada 2 jenis yakni yang berwarna hijau dan
hitam, keduanya memiliki rasa yang sama-sama lezat.
Manfaat dari
tanaman obat yang satu ini adalah sebagai obat demam, obat diabetes
militus, radang lambung, dan mengobati sakit types. Sungguh luar
biasanya bukan? Mungkin inilah tanaman obat yang memiliki rasa yang
lezat, hehehe.
Tanaman Obat Ajeran
Tanaman Ajeran – flickriver.comMungkin
Anda tidak terlalu asing dengan tanaman obat ini, karena memang tanaman
mudah ditemukan. Tapi mungkin Anda juga tidak akan menyangka bahwa
tanaman ajeran bisa digunakan sebagai obat. Ya, hal itu karena tanaman
ini awalnya merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di sekitar kebun
dan pagar.
Ajeran mempunyai nama latin Bidens pilosa L masih
satu kerabat dengan tanaman jenis Labiatae. Di setiap daerah tanaman
ini mempunyai nama yang berbeda-beda, di Jawa dikenal dengan nama ketul,
Sunda : Ajeran Malaysia : Kancing Baju dll.
Manfaat dari daun
ajeran adalah untuk menurunkan demam dengan cara merebus dan meminum air
rebusannya. Selain itu bisa juga digunakan untuk mencuci mata, caranya
dengan merebusnya kemudian tunggu sampai air rebusan dingin baru
digunakan untuk mencuci mata.
Apotik Hidup Akar Alang-alang
Akar Alang-alang – tokopedia.comTanaman
yang satu ini sudah tidak asing lagi karena sering digunakan sebagai
salah satu bahan membuat obat tradisional. Tanaman ini sering menjadi
gulma bagi tanaman pertanian. Oleh karena itulah banyak petani yang
mencabutnya ataupun menghilangkannya dengan zat kimia.
Meski
begitu akar alang-alang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan
diantarnya adalah untuk obat panas dalam, mengatasi sakit ginjal,
mengatasi mimisan, kencing batu, keputihan dan segudang manfaat lainnya.
Anda juga bisa menggabungkan tanaman ini dengan tanaman obat lainnya
sehingga menciptakan obat yang ampuh untuk menghilangkan penyakit.
Tanaman Obat Akar Wangi
Akar Wangi – jamuborobudur.comTanaman
obat yang satu ini sudah terbukti bisa digunakan untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Nama akar wangi diberikan karena akar tanaman
ini biasa digunakan sebagai sumber wangi-wangian. Aroma wangi tersebut
didapatkan dari zat atsiri yang terkandung di dalam akar tanaman ini.
Selain
akarnya bagian batang dan daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan
sebagai obat. Kandungan vetiveron, asam vetivena, vetiverol, dan
vetiverol ester yang ada di dalam tanaman ini sangat baik untuk tubuh.
Salah satu manfaat dari tanaman ini adalah untuk mengobati rematik,
pegel linu, batu ginjal, panas demam, serta bisa digunakan
untuk mengobati bau mulut dan bau badan.
Tanaman Obat Akar Manis
Akar Manis – bahanalamiobat.comMasih
dari jenis tanaman akar, tanaman obat ini juga mempunyai banyak sekali
manfaat untuk kesehatan. Akar manis memiliki nama latin Glycyrrhiza Glabra L sudah banyak digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Saat
ini untuk mendapatkan tanaman obat ini masih harus import dari luar
negeri, karena di Indonesia belum ada yang membudidayakan tanaman obat
ini. Dari hasil penelitian akar manis mengandung beberapa zat seperti Glikosida Likuiritin, Glisirhisin, Umbeliferona, Saponin, Glukosa, Asparagin, dan Glabrolida. Manfaat dari tanaman obat ini bisa mengobati penyakit tukak lambung, penyakit darah tinggi, dan penyakit batuk.
Tanaman Obat Alpukat
Alpukat – pixabay.comKalau
tanaman ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi kan? Ya, buah alpukat
bisa dibilang sebagai buah dengan sejuta manfaat. Buah ini sering
digunakan untuk masker kecantikan dan juga bahan obat.Selain sebagai
obat, alpukat juga sering dibuat minuman jus dengan rasa yang sangat
lezat.
Manfaat dari alpukat diantaranya adalah untuk mengobati
penyakit diambetes, pencegahan penyakit kanker, menurunkan kolestrol,
kesehatan jantung, mngobati sakit maag dan juga sebagai minuman
kesehatan yang mengandung berbagai vitamin.
Tanaman Obat Daun Adas
Tanaman Obat Daun Adas – carasehat.co.idUntuk
masyarakat Jawa khususnya daerah Jogja tentu sudah tidak asing lagi
dengan daun adas. Masyakat yang tinggal di daerah tersebut sering
menanam daun adas di halaman atau belakang rumah sebagai tanaman obat
keluarga atau biasa disebut TOGA.
Selain sebagai tanaman obat,
daun adas juga sering digunakan sebagai rempah untuk bumbu masakan. Daun
adas mengandung banyak sekali nutrisi yang baik untuk tubuh
diantaranya Vitamin C, Vitamin B6, Vitamin E, Anisaldehida dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Manfaatnya untuk kesehatan bisa
digunakan untuk mengobati anemia, mengatasi sembelit,mengobati sakit
jantung, mencegah kanker, mengobati diare, melancarkan haid, mengobati
sakit mata, obat sesak nafas dan lain sebaginya.
Tanaman Obat Adem Ati
Adem Ati – tanamanalam.blogspot.comTanaman obat mempunyai nama lati Simplisia Litseae glutinosae Radix.
Tanaman ini berupa tanaman pohon yang bisa tumbuh hingga ketinggian 10
meter. Tidak hanya daunnya, kulit serta akar tanaman ini juga bisa
digunakan sebagai bahan membuat obat.
Tanaman ini mengandung
berbagai zat seperti Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina),
flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri. Manfaat dari adem ati
adalah untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya adalah kencing
manis, radang usus, luka berdarah dan lain sebaginya.
Tanaman Obat Daun Pegagan
Daun Pegagan – sitkes.comManfaat
dari daun pegagan belum banyak yang mengetahuinya, tetapi daun ini
sudah banyak digunakan sebagai obat di berbagai dunia. Tanaman ini
banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara dan Afrika, habitat hidupnya
biasa di tepi sungai yang tenang.
Daun dan batang merupakan salah
satu bagian yang digunakan sebagai obat. Manfaat yang bisa didapatkan
dari tanaman obat ini adalah untuk menyembuhkan luka luar, mengurangi
kecemasan, sebagai antioksidan, untuk bahan obat tradisional dan
kontenporer.
Tanaman Obat Daun Tempuyung
Daun Tempuyung – faktaherbal.comDaun
Tempuyung merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh di alam liar.
Tanaman ini biasa tumbuh di daerah yang tidak terkena sinar matahari
langsung. Tidak hanya digunakan sebagai obat tradisional, daun tempuyung
kini juga banyak di ekstrak untuk dijadikan obat modern.
Bagian
paling berkhasiat pada tempuyung adalah daunnya. Daun tempuyung rasanya
pahit, tapi bersifat mendinginkan. Manfaat dari tanaman obat keluarga
ini memiliki banyak sekali manfaat diantarnya untuk mengobati bisul,
kencing batu, darah tinggi, obesitas, radang payudarah, wasir, darah
tinggi, dan asam urat.
Tanaman Obat Daun Andong
Daun Andong Merah – tanobat.comDaun
andong mempunyai ciri daun lebar dengan carka warna merah kehitaman.
Tanaman ini mempunyai bentuk daun yang indah tidak heran banyak
digunakan sebagai tanaman hias daun. Tidak hanya mempunyai bentuk daun yang indah, ternyata tanaman ini juga memilili beragam manfaat untuk kesehatan.
Manfaat
tanaman obat daun andong diantaranya adalah sebagai obat batuk
berdarah, urine berdarah, haid terlalu banyak, obat diare atau disentri,
mengatasi wasir, obat luka akibat sengatan binatang berbisa, mengobati
radang gusi.
Tanaman Obat Tradisional Ciplukan
Ciplukan – newshub.idBagi
anak yang lahir di tahun 90-an pasti tidak asing dengan buah ciplukan.
Yups, buah yang satu ini merupakan buah yang tumbuh liar dan bisa
didapatkan secara gratis. Buah dengan nama latin Physalis angulata bisa
dengan mudah didapatkan di persawaan atau ladang.
Dewasa ini
ternyata buah ini terkanal dengan manfaatnya yang baik untuk kesehatan.
Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan buah ini dijual dengan harga
500k/kg. Buah ini ternyata mempunyai khasiat untuk obat untuk penyakit
asma, sakit tenggorokan, mengobati kencing manis, kanker payudara, sakit
paru-paru dan lain sebaginya.
Tanaman Obat Bunga Kenop
Bunga Kenop – bibitbunga.comBunga
kenop sejatinya bukan bunga asli Indonesia, bunga ini berasal dari
Amerika dan Asia. Awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman hias bunga
untuk mempercantik taman depan rumah. Dengan daun berwarna hijau cerah
dan bunga kecil dengan warna ungu membuat bunga ini digandrungi banyak
orang.
Selain sebagai tanaman hias, bunga kenop juga termasuk
dalam tanaman obat tradisional. Khasiat dari obat tradisional ini
berguna mengobati asma, radang mata, batuk, mimpu buruk; sakit panas,
sakit kepala, dan disentri.
Tanaman Obat Cepaka Putih
Cempaka Putih – bibitbunga.comCempaka
putih atau biasa juga disebut dengan kantil merupakan bunga yang
mempunyai aroma sangat harum. Bunga yang mempunyai nama latin Michelia alba ini merupakan bunga khas dari Jawa Tengah. Bunga ini juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat.
Tidak
hanya itu tanama cepaka putih ini juga bisa digunakan sebagai tanaman
obat yang alami. Salah satu khasiat dari tanaman obat ini adalah
untuk mengatasi bau badan dan ketiak, mengobati masalah vertigo (kepala
pusing), mengatasi sinusitis, mengobati perut kembung, mengobati batuk
rejan, mengobati keputihan, dan batuk berdahak.
Tanaman Obat Brotowali
Brotawali – sitkes.comPasti
sudah tahu kan berotowali? Yup, tanaman obat ini sudah sering digunakan
sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa digunakan sebagai obat mulai
dari daun, batang dan akarnya.
Tanaman ini terkenal dengan rasanya
yang sangat pahit. Khasiat dari brotowali yakni bisa digunakan untuk
mengobati rheumatik sendi, rheumatic arthritis, demam kuning, demam,
malaria, kencing manis, diabetes, serta penyakit luar seperti memar,
kudis, dan luka.
Daun Benalu
Daun Benalu – pondokibu.comBenalu
merupakan salah satu jenis tanaman parasit yang tumbuh menenpel pada
tanaman lainnya. Jadi untuk menanamnya Anda tidak membutuhkan media
tanam seperti tanah atau kompos, cukup tempelkan pada tanaman pohon maka
benalu sudah bisa tumbuh.
Meski dikenal sebagai tanaman penganggu
karena menyerap nutrisi dari tanaman lain, ternyata benalu mempunyai
kandungan zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satunya bisa
mengobati nyeri pinggang, kencing yang tidak lancar dan juga gangguan
pada kelenjar prostat, tumor, amandel kanker, dan juga gangguan pada
organ usus.
Tanaman Obat Daun Ceker Ayam
Daun Cakar Ayam – caratono.blogspot.comTanaman yang mempunyai nama latin Selaginella doederleinii Hieron
ini biasanya tumbuh di daerah teduh dengan suhu dingin. Mungkin namanya
sedikit asing tetapi sebenarnya tanaman ini banyak tumbuh di sekitar
kebun dan pagar. Ceker ayam merupakan tanaman yang sejenis dengan
paku-pakuan yang banyak tumbuh di sekitar kita.
Khasiat dari
tanaman obat ini adalah untuk antineoplasma, penghenti pendarahan
(hemostatis), kanker paru, bronkhitis, tonsilis, batuk, bronkhitis,
radang paru, infeksi saluran kencing, tulang patah, koreng, hepatitis,
perut busung dan menghilangkan bengkak.
Tanaman Obat Daun Sisik Naga
Daun Sisik Naga – kioasjamu.comTanaman sisik naga mempunyai nama ilmiah Drymoglossum piloselloides L. Tanaman
ini hidup seperti benalu yakni menumpang pada tanaman lainnya, yang
membedakannya tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya.
Habitat
hidup tanaman ini biasanya di daerah lembab, hutan dan sekitar sawah.
Bentuk daun kecil yang menyerupai sisik yang menempel pada kayu sehingga
orang-orang menjulukinya sisik naga. Tanaman obat ini juga mempunyai
manfaat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Jenis penyakit yang
disembuhkan seperti keputihan (leukore), kanker payudara, perdarahan
pada perempuan, rematik, perdarahan, mimisan, berak darah, sakit perut,
disentri, kencing nanah, dan TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah
bening.
Tanaman Obat Patah Tulang
Tanaman Patah Tulang – pertanianku.comTanaman
yang memiliki bentuk ranting tanpa daun ini sering digunakan sebagai
tanaman hias di pekarangan. Tetapi dibalik keunikan yang dimiliki
tanaman patah tulang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan
terutama obat tradisional.
Tanaman ini bisa digunakan untuk
mengobati tulang patah, sakit gigi, kusta, wasir, tumor atau
kanker, rhematik, sifilis, nyeri saraf dan juga penyakit kulit. Tetapi
dalam penggunaanya sebaiknya bertanya pada ahli kesehatan karena getah
tanaman ini mengandung racun.
Biji Mahoni
Biji Mahoni – tradisioanal-obat.blogspot.comPohon
mahoni banyak sekali tumbuh di derah Jawa. Ya, batang dari pohon ini
banyak sekali dijadikan berbagai furniture. Tidak hanya batangnya yang
bisa dimanfaatkan, biji dari tumbuhan ini juga sangat berguna untuk
dijadikan obat.
Manfaat dari biji mahoni bisa dijadikan salah satu
bahan pembuat obat. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan biji mahoni
adalah rematik, kurang napsu makan, masuk angin, demam, dan ekzema.
Tanaman Obat Daun Jinten
Daun Jinten – sinarharapan.coTanaman
obat tradisional Indonesia yang terakhir adalah daun jinten. Tanaman
ini termasuk ke dalam jenis tanaman rerumputan yang banyak tumbuh liar
di sawah atau kebun.
Daun jinten mempunyai banyak sekali manfaat
untuk kesehatan, diantaranya untuk mengobati perut kembung, obat sakit
kepala, mengobati penyakit ayan, menyuburkan ASI, mengobati rematik,
serta mengembalikan kekebalan tubuh.
Itulah 30 tanaman obat dan
khasiatnya, semoga bisa menambah pengetahuan bagi Anda yang ingin
menggunakan obat-obatan alami dan menghilangkan ketergantungan terhadap
obat kimia. Ingin menggunakan tanaman untuk mengusir nyamuk? Baca 13 tanaman pengusir nyamuk yang aman untuk kesehatan.
Bunga
Mawar Hitam – Siapa yang tidak kenal dengan bunga mawar? Bunga dengan
ciri khas warna yang cerah dan aroma yang harum ini sering digunakan
sebagai tanaman hias bunga. Selama ini mawar dikenal sebagai ratu bunga
karena keindahannya. Umumnya bunga mawar populer dengan warna merah dan
putih. Tetapi ada jenis lain yang jarang diketahui yakni bunga …
Contents1
Cara Menanam Bunga Aster1.1 Pembibitan Bunga Aster1.2 Persiapan Tanam
Bunga Aster1.3 Proses Penanaman Bunga Aster1.4 Perawatan Bungan Aster
Bunga Aster – Pernahkan Anda memperhatikan taman bunga di rumah? Mungkin
saja di situ ada bunga aster menghiasi taman bunga Anda. Bunga aster
atau dikenal dengan sebutan bunga seruni merupakan jenis bunga yang
mempunyai ragam variasi warna …
Contents1
Jenis Bunga Cempaka1.1 Bunga Cempaka Putih atau Bunga Kantil1.2 Bunga
Cempaka Merah1.3 Bunga Cempaka Kuning1.4 Bunga Cempaka Ungu Bunga
Cempaka – Banyak sekali mitos yang beredar tentang bunga cempaka,
terutama bunga cempaka putih atau lebih populer dengan sebutan kembang
atau bunga kantil. Sebagian orang percaya bahwa kembang kantil mempunyai
aroma wangi dan warna bunga …
Contents1
Cara Budidaya dan Merawat Bunga Krisan1.1 Memilih Lahan Tanam1.2
Persiapan Lahan Tanam Bunga Krisan1.3 Penanaman Bibit Bunga Krisan1.4
Merawat Tanaman Bunga Krisan2 Jenis-jenis Bunga Krisan2.1 Bunga Krisan
Lokal (krisan kuno)2.2 Bunga Krisan introduksi (krisan modern atau
krisan hibrida)2.3 Krisan produk Indonesia Bunga Krisan – Bunga seruni
atau lebih populer dengan sebutan bunga krisan merupakan …
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
AKAR
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Sifat-sifat akar:
1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan:
1. memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tersebut dari dalam tanah.
3. mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4. kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.
Jenis akar
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.
Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan,
tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau
stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya
tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Modifikasi akar
1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.
BATANG
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan
mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai
sifat-sifat berikut:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering
dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Morfologi
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis
atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi
bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping
menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa
meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun
tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi
menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang
gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya
daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga),
xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau
ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil
sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat
dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi
* Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
* Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
* Tempat terjadinya transpirasi.
* Tempat terjadinya gutasi.
* Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Anatomi
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena
terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat
disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa
organ sekunder penting:
BUNGA
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada
tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan
berbiji tertutup”). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari
dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut
struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul
dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga
majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi
buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses
dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut
dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis
berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat
hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang
berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan
sebagai tanaman hias.
Morfologi bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat
dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh
perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan
sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial) dan zigomorf
(simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)
dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang
demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan
bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian
utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
* Kelopak bunga atau calyx;
* Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
* Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
* Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: “rumah wanita”) berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada
pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal
biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung
embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk
menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan
sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai
struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi
yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat
hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua
subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau
5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
BUAH
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya
dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan
adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan
dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk
membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut
buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun
bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk
metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari
segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah dalam arti botani dan arti pertanian atau pangan
Arti botani
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada
paragraf pertama di atas. Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut
buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan
jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat
untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat
mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji
yang tidak berasal dari buah.[1]
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah
mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir
(kariopsis) padi, ‘biji’ (juga merupakan bulir!) jagung, ‘biji’
bunga-matahari, ‘biji’ lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan
batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah
sejati.
Arti hortikultura atau pangan
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian
yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah
menjadi longgar. Setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh
membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air dapat
disebut buah.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang
digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai,
polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat dijumpai
pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai
buah-buahan, seperti ‘buah’ jambu monyet (yang sebetulnya merupakan
pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang
berbentuk seperti monyet membungkuk), ‘buah’ nangka (yakni pembesaran
tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nangka yang berwarna
putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian ‘daging buah’ yang dimakan
orang adalah tenda bunga), atau ‘buah’ nanas.
Pembentukan buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang
masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu
proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang
berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni
persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni
persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus
berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal
biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering
berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau
lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium),
atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau
endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang
disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal
buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya
tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu
dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika
bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu
disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari
struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam
buah terbentuk.
Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk
menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah
yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang
mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: ‘biji’ jagung, yang
sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun
buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
* buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
* buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang
nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
* buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah
nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).
Buah kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi
dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang
bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan
buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah
(indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu
biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah.
Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung,
dan tipe keras.
Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis,
dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang
berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku
padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam
kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak
di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum).
Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel),
endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan
namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (‘biji’)
bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah
(buah) bunga matahari.
Buah keras (nux)
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah
(carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya
satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu,
tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan
(Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga
membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika
masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini
contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku
Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu
biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk
memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
Buah berbelah (schizocarpium)
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih,
masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang
itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga
masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah
kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
Buah kendaga
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu
masing-masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing
ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak
(Ricinus).
Buah kotak
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini
memecah jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak
terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah kotak. Buah kotak
sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah
ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka
dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio), anggrek
(Orchidaceae). ‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah
arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas
satu daun buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut
salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri
(Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah polong
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan
dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat
semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang
memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau
dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan
yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya
ketika masak, namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih
melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada
akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis Cruciferae.
Buah berdaging
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka)
ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica).
Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:
Buah buni
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan,
yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam
(endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan
dalam tersebut. Contohnya adalah buni (Antidesma), belimbing (Averrhoa),
jambu biji (Psidium), tomat (Lycopersicum) .
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding
luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya
sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di
dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan
kerabatnya.
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga
lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak;
lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya
keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di
antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp
umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau
berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat
keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp
berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
Buah delima
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding
dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak
biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah
delima (Punica).
Buah ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang
memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah
yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang
nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya,
maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
* buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
* buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
* buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
* buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
Buah majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu
buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
* buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
* buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
* buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
* buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace
berkumpul dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol.
Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi
buah batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada
akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.[6]
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut
buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain
dari bunga –selain bakal buah– yang turut bertumbuh dan berkembang
menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun
bukan.
Buah tak berbiji
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan
komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian
pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji
umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula
disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari
partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan
sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa
penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan
untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya.
Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi
karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan
oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang
memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal
Pemencaran biji
Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya
pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan,
angin, aliran air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa
sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.[9]
Pemencaran oleh binatang (zookori)
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki
bagian-bagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya.
Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung
dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah, termasuk pepaya,
kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam
perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh
musang, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi
cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa
macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia.
Pemencaran seperti itu disebut endozoik.[4] Dari golongan burung, telah
diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan
yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu
(Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan
bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.[10][11]
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan
cara menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik
biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada
rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada
buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan
(Urena) dan lain-lain.[4]
Pemencaran oleh angin (anemokori)
Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara
yang efektif untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah
pemencaran oleh binatang.[12] Tidak mengherankan jika Dipterocarpaceae,
kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon
yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain
yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan
ini, adalah jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan
buah kotak yang memecah dengan celah-celah, untuk melepaskan
biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.[4]
Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya
yang memiliki sayap atau alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini
misalnya adalah biji bayur (Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau
tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki
serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.
Pemencaran oleh air (hidrokori)
Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan
pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah
oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos),
ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di
batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang
keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya
kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya.[13] Kecambah
yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di
situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus
air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu
tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Pemencaran sendiri
Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui
berbagai mekanisme pecahnya dinding buah, yang sebagian besar
berdasarkan pada peristiwa higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah
kering yang memecah sendiri (dehiscens), di saat masak kehilangan kadar
airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting
secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya
ke kejauhan. Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar
‘meletus’ di kala hari panas. Demikian pula berbagai macam
polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa
puluh meter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat
lentingnya, bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.
BIJI
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah,
pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae).
Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi
kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).
UMBI
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi
dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya
karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau
akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan
perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk
tepat di bawah permukaan tanah.
Organ penyimpan tidak harus berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan
menyimpan cadangan energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami
banyak modifikasi bentuk, sehingga tidak membentuk umbi. Tumbuhan
memerlukan cadangan energi karena ia tidak bisa berpindah tempat untuk
menemukan sumber energi baru atau untuk membantu reproduksi jenisnya
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
* Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan
(pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili
Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
* Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang.
Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali
dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah
permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai
tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan
Asteraceae.
* Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari
modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi
akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang dan geragih.
Tiga yang pertama disebut sebagai organ seksual karena mutlak diperlukan dalam reproduksi seksual.